Akhwatmuslimah.com – 9 etika dalam berdagang, yaitu:
1. Sikap jujur dalam berbicara
2. Berlaku sopan dan lembut kepada orang lain
3. Bangun pagi, berusaha mendapatkan sesuatu yang disyukuri
4. Selamat dari transaksi riba
5. Menunaikan zakat harta
6. Menolong yang lemah
7. Memuliakan tamu
8. Memelihara waktu shalat wajib
9. Ikhlas niatnya dalam ber-shadaqah
Merekalah orang -orang yang akan mendapat balasan dari Allah SWT, orang-orang berharta yang akan pergi dengan pahala. Orang-orang yang bekerja dengan baik, memiliki usaha yang disyukuri serta perdagangan yang tidak akan merugi.
Mereka membangun masjid sebagai tempat ruku dan sujud, memberi makan kepada fakir miskin, memberi keringanan kepada mereka yang membutuhkan, serta menanggung hidup anak yatim. Mereka menghimpun kebaikan setiap waktu.
Orang pelit itu buruk sikapnya, sedangkan orang yang memberi akan banyak balasannya. Celakalah hamba uang , karena uang akan menunjukkan pemiliknya pada neraka, sebagaimana uang akan mengitari pemiliknya dengan keinginan.
Jika orang-orang justru menyimpan harta mereka di bank-bank, memelihara uang dalam dokumen-dokumen dan melindungi hartanya dengan pagar kawat maka janganlah kita seperti mereka. Jadilah orang yang menyimpan uang di bank Ar Rahmaan, peliharalah amalan kita dari syaitan, pagari niat dari keculasan dan kejahatan, ramaikan rumah dengan taqwa, berikan kemuliaan kepada tetangga, serta syukurilah apa yang telah diterima.
Penyakit para pedagang adalah kekurangan darah, keinginan berlebih, dan selalu gelisah. Kurang darah karena sibuk sehingga lupa makan, atau makannya tidak teratur. Banyak keinginan karena selalu disibukkan dengan uang, cek, serta simpanan di bank.
Pikirannya tertuju pada urusan pengiriman dan penerimaan barang dagangannya. Kegelisahan muncul karena ambisinya selalu bertambah, selalu kuatir dengan nasib anak cucunya. Lalu kebahagiaan pergi darinya dan kesibukan menjadikannya tak sempat lagi beribadah.
Tak heran bahwa tema ilmu yang paling disenangi oleh pedagang yang kikir adalah tema yang menganjurkan hidup secara ekonomis. Adapun ilmu yang dibencinya adalah tema anjuran untuk banyak memberi dan ber-shadaqah.
(Sumber: binamuslim, Dr. Aidh bin Abdullah al Qarni, penulis Best Seller Laa Tahzan
Disadur dari Rubrik Wahat, Hal 68-69 Tarbawi Edisi 171 Th 8/Muharram 1429 H/17 Januari 2008 M
Judul asli: Tanamlah Uang di Bank Ar Rahmaan)