Pandai-Pandailah Memilih Teman

Ilustrasi. (Foto: felicity114.wordpress.com)

Ilustrasi. (Foto: felicity114.wordpress.com)

Akhwatmuslimah.com – Lingkungan sangat mempengaruhi keberadaan seseorang. Bergaul dengan lingkungan positif dapat membawa perubahan positif dalam diri kita, begitu juga sebaliknya. Perbanyaklah teman karena manusia pada dasarnya tidak dapat hidup sendiri. Namun, selektiflah dalam memilih teman dekat.

Jangan dekati orang yang suka bergunjing, menyepelekan orang lain, merasa dirinya selalu baik, susah melihat orang senang atau senang melihat orang susah. Itu mencerminkan bahwa orang itu membiarkan waktu luangnya terbuang percuma.

Teman yang baik adalah orang yang tidak usil dengan orang lain karena ia terlalu sibuk memperbaiki dirinya sendiri. Apabila kita sedang dalam kesusahan, ia akan senantiasa memberi nasehat yang objektif. Ia akan melihat masalah dari dua sisi, dari pihak kita maupun dari pihak orang lain karena ada sebab ada akibat. Kalau hanya menyalahkan satu dengan yang lainnya, tentu akan sulit untuk bersabar dan menemukan solusi permasalahan kita.

Hargai dan hormati teman atau siapapun yang sudah menceritakan permasalahannya kepada kita dengan tidak menyebarluaskan permasalahannya walapun kepada orang yang terdekat kepada kita. Kedekatan kita dengan pasangan hidup (suami/istri), teman dan saudara bukan berarti segalanya.

Seseorang bercerita kepada kita karena ia menganggap kita dapat dipercaya. Kepercayaan adalah bagian dari amanah. Sesungguhnya yang paling berat itu adalah menjaga amanah karena amanah adalah sesuatu yang harus kita pertanggungjawabkan.

Ketika seorang teman atau siapapun menceritakan permasalahannya kepada kita bukan berarti kita harus menceritakan kembali kepada orang lain karena itu sama saja dengan menyebarkan aib atau kekurangan seseorang kepada orang lain. Akan tetapi,  tentu saja lain halnya dengan bercerita untuk mencari solusi.

Menyebarkan aib atau keburukan orang lain orang lain sama saja dengan menyebarkan aib diri sendiri.  Allah berfirman dalam QS Al Hujarat 49:12 (seperti sudah disebutkan di halaman sebelumnya) bahwa menyebarkan kekurangan seseorang kepada orang lain adalah seperti makan daging bangkai saudaranya sendiri.

Apabila kita ingin mencium wangi parfum, bergaullah dengan penjual parfum. Apabila ingin menjadi pandai memasak bergaullah dengan ahli masak. Apabila ingin menjadi orang yang sholeh, bergaullah dengan orang yang sholeh.



Allah berfirman:

وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمَ ٱللَّهُ عَلَيۡہِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّـۧنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّہَدَآءِ وَٱلصَّـٰلِحِينَ‌ۚ وَحَسُنَ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ رَفِيقً۬ا

“Dan barangsiapa yang menta’ati Allah dan Rasul [Nya], mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni’mat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS An Nisa 4:69)

Aku mengamati semua sahabat dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah.

—-

Sumber: learningquran  

Share this post

scroll to top