Akhwatmuslimah.com – Begitu ramai ungkapan ‘belasungkawa’ turut berduka di medsos pada korban bencana longsor di banjarnegara, tak luput pula jutaan mata yang takjub setelah melihat foto sebuah rumah yang banyak menghias wall FB bahkan beberapa media online mengabarkannya.
Diberitakan bahwa rumah itu adalah rumah milik seorang ustadz guru ngaji disana. Rupanya rumah itu milik seorang Ibu yang sedang hamil anak keduanya.
Hal ini pun membuat kami penasaran siapa sebenarnya orang beruntung itu? Yang di rumahnya telah diselamatkan Allah SWT. Ingin sekali kami mengambil manfa’at darinya.
Berikut ini tulisan dari hasil wawancara Tim Arrahman Peduli di Lokasi Pengungsian, oleh Ust As’ad Arasy dan Ust Jasmin bersama bapak Sutarjo, semoga menjadi ‘Ibrah kita semua…
*Bapak Sutarjo adalah ayah dari Ibu Khatimah, yang ditinggal mati istrinya dalam musibah ini.
*Ibu Khatimah; Guru ngaji Desa Jemblung yang selamat bersama anak laki-lakinya.
*Reporter AQL Peduli; As’ad Arasy menyampaikan via telpon pagi tadi bahwa: kondisi ibu khatimah (tampak tak berjilbab pada foto di atas) saat ini agak sedikit terganggu keadaan psikologisnya, sehingga belum bisa diwawancarai.
Bapak Sutarjolah yang bercerita.
Beliau sangat bersedih ditinggal pergi istri dan menantunya. Beliau pun sangat bersyukur diselamatkan Allah bersama dua anak perempuannya dan satu cucu laki-lakinya.
Saat ditanya benarkah anak bapak sebagai guru Al-Qur’an (baca; guru ngaji)? Masih dalam rasa sedih yang mendalam, beliau menjawab:
“Yah, betul. Anak saya Khatimah kerjanya sehari-hari berkebun bersama suaminya, ngajar ngaji (baca Al-Qur’an) nanti setiap Jum’at Sore. Muridnya ada enam atau tujuh orang, semuanya masih kecil belum tamat SD.
Saat musibah kemaren, kan waktunya sore yah sekitar jam setengah enam gitu. Murid-murid Ibu Khatimah (25thn) pada meninggal pas baru pulang dari rumah sini habis ngaji. Khatimah sendiri saat itu lagi di kebun, dia langsung lari ke dalam rumah bersama anaknya (7thn) saya. Sedangkan suaminya meninggal”. Jelas Bapak Sutarjo (56thn).
Ust As’ad melanjutkan pertanyaannya: “Apa amalan lainnya pak yang rutin dikerjakan Ibu Khatimah pak?”
Pak Sutarjo lalu menjawab:”Selain menjaga shalat lima waktunya, dia juga rajin bangun malam, shalat tahajjud. Hampir tidak pernah ditinggalkan. Suaminya (alm) yang malah jarang tahajjud, cuma selalu ke masjid shalat jama’ah.
Dia (Ibu Khatimah) semangatnya untuk mengajarkan Al-Qur’an begitu tinggi, walaupun bacaan qur’annya sendiri masih belum terlalu bagus. Anak-anak pun semangat belajar ngaji darinya.
Terakhir, Bapak Sutarjo sangat berharap akan bantuan dari pemerintah seperti makanan, pakaian, bahkan tempat tinggal.
Semoga Tetap kuat, sabar dan taat hadapi takdir Allah, ya pak!
***
Maha Suci Allah, yang telah memuliakan hambanya yang bersungguh-sungguh beribadah dan mengajarkan Al-Qur’an di dunia.
Shalat Tahajjud akan menjadi penyebab kita semua ditempatkan Allah pada posisi yang mulia. Al-Isra’; 79.
Dan belajar-mengajarkan Al-Qur’an adalah pekerjaan terbaik hamba Allah di muka bumi. (HR Bukhari)
Maa Syaa Allah,
Tiada daya dan kekuatan kecuali asalnya dari Allah Ta’ala.
Shalat Tahajjud dan Mengajarkan Al-Qur’an adalah amalan spesial Ibu Khatimah, apa amalan kita?
Ya Allah…
Rahmatilah kami dengan Al-Qur’an, jadikan ia penyejuk hati, penghilang duka, dan penerang hidup kami. Jangan engkau matikan kami ya Allah, kecuali dalam Iman dan Islam. Aamiin. [AQL]
Disarikan oleh Abu Aya Sofia Al-Qudsiyyah
Mega Mendung, Selasa 16 Desember 2014 M.
Sumber : Page AQL Islamic Center