Akhwatmuslimah.com – Kisah nyata ini terjadi waktu musibah kecelakaan mobil travel jenis mini bus (Isuzu-ELF) yang ditumpangi anak bungsuku di jalan TOL Cipularang Km. 112,8 arah Bandung dari Jakarta pada hari Kamis sore tanggal 3 Maret 2011 yang lalu.
Kronologis kecelakaan bermula mobil ELF berjalan zigzak ke arah pinggir jalan sebelah kiri kemudian memutar ke arah kanan dan menabrak pembatas jalan, selanjutnya mobil tersbut terguling dengan sisi mobil sebelah kiri meluncur di atas aspal jalan tol.
Menurut penuturan anak bungsuku (sebut saja namanya Ayang) duduk pada posisi paling pinggir disebelah kiri, dia pun tertindih dua orang penumpang lain yang duduk disebelah kanannya. Bisa dibayangkan situasi yang dialaminya pada waktu kejadian kecelakaan tersebut dengan lengan dan bagian kepala sebelah kirinya menempel dan terseret di atas pecahan kaca dan aspal jalan tol (lihat Foto) terlampir.
Dengan menyebut nama-Nya “Allahu Akbar – Laa ilaha Illallahu Wallahu Akbar”, anakku tersadar dengan apa yang telah terjadi dan dia merasakan bahu sebelah kirinya terasa sakit dan tangan kirinya tidak bisa digerakkan…..”Subhanallah” pada waktu di evakuasi melalui kaca mobil dibagian belakang yang telah dipecahkan oleh relawan penyelamat, anakku hanya berpesan agar tangannya jangan dipegang dan mohon ditarik keluar dengan hanya memegang pinggang dan kakinya, tapi tangan sebelah kiri itu tetap saja tersentuh sehingga menimbulkan rasa sakit.
Dalam musibah kecelakaan yang begitu dahsyat ternyata Allah Swt masih memberi perlindungan dan kesadaran kepada anak bungsuku, setelah anakku diselamatkan dan didudukkan di pinggir jalan dia pun mohon diambilkan tas bawaannya yang tertinggal di atas mobil, kemudian anakku masih sempat mengabadikan mobil yang tergeletak di tengah jalan serta mengabarkan musibah tersebut kepada kakak perempuannya, teman kuliahnya di IT-Telkom Bandung dan Bundanya di Jakarta melalui pembicaraan lewat HP yang dimilikinya.
Kepada bundanya dia berkata : …”ayang baru saja kecelakaan mobil di jalan tol cipularang bersama rombongan keluarga yang datang dari Ipoh Malaysia”.
Dengan perasaan cemas sambil mengabarkan musibah tersebut kepada saya, Bundanya bertanya : ….”gimana keadaan ayang sekarang ???”
Anakku menjawab : …”Ayang tidak apa-apa, cuman tangan sebelah kiri terasa sakit dan tidak bisa digerakkan”
Bundanya bertanya lagi : …”Ayang sekarang ada dimana ?” …maksudnya apa masih ditempat kejadian atau sudah dibawa kerumah sakit.
Anakku menjawab : …”Ayang masih di tempat tejadinya kecelakaan di kilometer 112,8 arah ke bandung”
Dengan linangan air mata dan suara ter-isak, bundanya menjawab lagi : Iya…Iya, sabar ya nak, Bunda dan Ayah akan segera berangkat kesana sekarang juga.
Begitulah pembicaran singkat anak bungsuku dengan bundanya dan kamipun berangkat ke bandung dengan tergesa-gesa tanpa membawa pakaian untuk pengganti bersama kakaknya karena ada rencana untuk dibawa pulang dan dirawat pada salah satu rumah sakit terdekat di jakarta.
Didalam perjalanan salah seorang teman kuliahnya mengabarkan bahwa ayangtelah berada dan dirawat di RS. Cahya Kawaluyan (cabang RS Borromyus Bandung) yang terletak di Kota Baru Parahyangan – Padalarang.
Sesampai di rumah sakit tersebut kami temui ayang diruang UGD dengan infus dipergelangan tangan dan hidungnya ditemani teman2 baiknya serta sepupunya Econ (anak adik saya) dari bandung dengan kondisi lengan kiri luka tergores cukup banyak dan kepala sedikit memar.
Setelah berbicara seadanya dengan ayang, kamipun dipanggil oleh tim dokter yang menangani pertolongan pertama sambil memperlihatkan hasil rontgen tulang dan CT Scan Kepala. Ternyata tulang bahu kiri anakku mengalami patah tulang sampai bergeser dan dempet (bertindihan) dan syukur alhamdulillah di bagian organ kepala hasilnya dinyatakan “Baik” semua dan tidak ada kelainan walaupun ada memar (bengkak) didekat telinga kiri.
Mengingat jarak rumah sakit di komplek perumahan Kota parahyangan Padalarang yang jauh dari kota Bandung dan atas kesepakatan pihak travel dan kami sekeluarga serta saran salah seorang kerabat (Ibu Baihakim) maka anak-ku hanya satu malam dirawat di RS Cahya Kawaluyan dan pelaksanaan operasi tulang bahu & perawtan dipindahkan / dirujuk ke RS. Halmahera Siaga (Khusus Bedah Tulang) di kota Bandung. Setelah menjalani perawatan pasca selama 4 (empat) hari anak bungsuku sudah boleh rawat jalan dan dibawa pulang ke rumah di jakarta dan pada hari Sabtu tgl 12 Maret 2011 kembali ke rumah sakit yang sama untuk dilakukan kontrol (pemeriksaan) pasca operasi.
Kembali kepada judul catatan ini : “JILBAB telah menyelamatkan WAJAH Anak-ku” ….., walaupun baju bagian bahu dan lengan sebelah kiri serta “jilbab” yang dipakai anakku sampai sobek ter koyak2 ternyata mukanya tidak ada terdapat goresan luka sedikitpun jua karena terlindung dandilindungi oleh selembar Jilbab yang selalu dipakai anak-ku apabila bepergian atau keluar rumah.Allahu Akbar3x dan Subhanallah Padahal lengan kiri anak bungsuku mengalami luka2 serta tulang bahunya patah dan harus dilakukan tindakan operasi (bedah) tulang untuk penyembuhannya.
Terima kasih ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, Engkau telah menyelamatkan nyawa anak-ku dan melindungi mukanya dari musibah kecelakaan yang dialaminya. Hanya Kepada-Mu ya Allah ya Rakhman kami memohon menadahkan tangan dan berdo’a : Semoga anak kami diberi kesembuhan dan cepat pulih kembali untuk bisa beraktivitas melanjutkan studinya yang hanya tinggal menyelesaikan penulisan skripsi di IT-Telkom Bandung, Amin Ya Rabbal Alamin…!